Sabtu, 29 Oktober 2011

Tugas Pengantar Ekonomi


1.    Perbedaan Inflasi di Indonesia dan di negara lain
Sebagai gejala historis maka tingkat inflasi di Indonesia lebih tinggi daripada di negara tetangga ASEAN seperti Thailand dan Malaysia. Hal ini terjadi karena Kinerja ekonomi dan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Thailand dan Malaysia lebih tinggi daripada di Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan PDB ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Selain PDB yang lebih tinggi kelebihan di Malaysia dan Thailand (dibandingkan Indonesia) adalah peran unsur penduduk Tionghoanya di perekonomiannya lebih besar.  Di Indonesia penduduk etnis Tionghoa juga menguasai ekonomi tetapi tidak punya pengaruh politik.  Di Indonesia politik ada di tangan penduduk golongan pribumi yang mayoritas tetapi berpendapatan lebih rendah.  Mungkin perbedaan ini menyebabkan kualitas politik ekonomi di Indonesia lain daripada di Thailand dan Malaysia. Maka mungkin juga akar inflasi yang tinggi ada di keadaan sosial-politik ini.
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang. Jadi penyebab itulah yang membedakan inflasi antara satu negara dengan negara lain termasuk antara Indonesia, Thailand dan Malaysia.
.
2.    Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Pada perjalanannya, sistem perekonomian Indonesia selalu mengalami perubahan berikut adalah Sejarah perkembangan sistem perekonomian di Indonesia :
·      1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
·      1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
·      1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
·      1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal
Di indonesia kita mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya yaitu berlandaskan kepada : “UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu pasal 33 ayat 1,2,3,4”
Sistem perekonomian indonesia bisa dikatakan tidak mengacu kepada dua kekuatan besar yang saling berlomba saat ini, yakni sistem ekonomi kapitalis yang berlandaskan liberalisme dan sistem ekonomi sosialis yang berlandaskan komunis. Kedua sistem ekonomi tersebut bisa dikatakan tidak mewakili sistem hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merancang sendiri sistem perekonomiannya yang sesuai denga budaya bangsa Indonesia sendiri. Di indonesia sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Selain itu, dalam menjalankan roda perekonomian, Indonesia harus berlaku adil dan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu, segala bentuk penindasan atas dasar kegiatan ekonomi tidak dibenarkan. Kegiatan perekonomian yang dijalankan juga semata-mata untuk membentuk persatuan bangsa yang semakin kuat. Kegiatan perekonomian yang merusak persatuan bangsa justru sangat dihindari dan sama sekali tidak bermanfaat dalam jangka panjang. Segala bentuk perselisihan dalam kegiatan ekonomi juga hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah dan dengan cara-cara yang bijaksana. Pada akhirnya, tujuan akhir yang ingin dicapai adalah membentuk keadilan sosial tanpa memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin.
Dalam UUD 1945 pasal 33, dijelaskan panduan dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia. Pada pasal 1, dijelaskan perkonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas dasar kekeluargaan.

3.    Pihak yang diuntungkan dengan adanya inflasi
1.    Para pengusaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi, telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
2.    Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga, karena ingin mendapatkan laba/keuntungan yang besar.
3.    Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka.
4.    Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil-nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi terjadi, tetapi peminjam membayar kembali tetap sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadi inflasi. Misalnya, para pengambil kredit KPR BTN sebelum inflasi yang mengakibatkan harga bahan bangunan dan rumah KPR BTN naik, sedangkan jumlah angsuran yang harus dibayar kepada BTN tetap tidak ikut dinaikkan.

4.    Menghitung Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Cara untuk menghitung PDB adalah dengan mengagregasikan total nilai berbagai macam barang dan jasa. proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya. Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang
tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar —misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing
yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa. Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “ pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :



g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
 


Keterangan :
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

Senin, 17 Oktober 2011

Mikrometer Sekrup


Mikrometer Sekrup adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.

1.    Bagian Penyusun

Gambar 1 Bagian Penyusun Mikrometer Sekrup
Keterangan :
1.      Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2.      Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle.
3.      Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
4.      Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda.
5.      Sleeve
Tempat skala utama.
6.      Thimble
Tempat skala nonius berada
7.      Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.

2.    Skala Pembacaan Mikrometer Sekrup
Ø  Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:
1.    Skala Utama,
     Terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya.
2.    Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01 mm
Ø  Cara membaca mikrometer sekrup:
1.    Posisikan mikrometer skrup tegak lurus terhadap arah pandangan.
2.    Bacalah skala utama pada mikrometer skrup. Garis bagian atas menunjukan angka bulat dalam mm contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm, dst. Sedangan garis skala bagian bawah menunjukan bilangan 0,5. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2 Skala Pembacaan Mikrometer Sekrup
Dari gambar tersebut, garis skala atas menunjukan angka 7 mm dan garis skala bagian bawahnya menunjukan 0,5 mm maka skala utama pada mikrometer skrup tersebut menunjukan angka 7,5 mm.
3.    Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama. Setiap satu garis pada skala nonius menunjukan 0,01 mm. Pada gambar di atas, skala nonius menunjukan angka 22 dikalikan dengan 0,01 mm sehingga skala noniusnya menunjukan 0,22 mm.
4.    Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran dari skala nonius. Sehingga dari gambar diatas diperoleh hasil pengukuran 7,5 mm + 0,22 mm = 0,72 mm.

3.    Cara menggunakan mikrometer sekrup:
1.        Membuka pengunci mikrometer skrup kemudian membuka celah antara spindle dan anvil sedikit lebih besar dari benda yang akan diukur dengan cara memutar Ratchet Knob
2.        Masukan benda yang akan diukur diantara spindle dan anvil.
3.        Geserkan spindle ke arah benda dengan cara memutar ratchet knob sampai terdengar bunyi klik. Jangan sampai terlalu kuat, cukup sampai benda tidak jatuh saja.
4.        Kunci mikrometer skrup agar spindle tidak bergerak.
5.        Baca skalanya.

4.    Fungsi Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup umumnya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda kecil seperti kawat kecil, dengan ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,0001 cm.







Mesin Sekrap

Prinsip Kerja Mesin
Gambar 3.1 Bagian Penting Mesin Sekrap
Sumber : dikacjsevenx2.blogspot.com/2011/08/laporan-pkl-jurusan-mesin-produksi.html

1.    Main Drive
Main Drive adalah gerakan untuk menjalankan proses pemotongan berupa gerakan bolak-balik pahat yang berasal yang berasal dari gerakan rocker arm. Sebuah motor listrik memberikan gerakan putar melalui geardrive menuju roda gigi penggerak (crank wheel). Pada crank wheel dipasang  pivot / pasak yang letaknya dapat diatur dengan pusat. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur panjang pendeknya blok engkol yang dihubungkan ke rocker arm. Dengan demikian gerakan putaran dari crank wheel akan menyebabkan rocker arm ikut bergerak (berayun). Ayunan rocker arm ini menyebabkan arm (lengan) yang memegang pahat bergerak maju mundur. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong dan selama langkah tidak kerja (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa memotong banda kerja.
2.    Feed Drive
Mekanisme ini berfungsi menggerakkan meja untuk menghasilkan pemotongan. Sistem ini dapat digerakkan secara manual ataupun otomatis. Hasil pemotongan secara otomatis akan lebih halus karena pergeseran benda kerja lebih konstan. Gerakan ini akan menghasilkan chip untuk menskrap datar benda kerja yang terpasang pada ragum yang bergerak berlawanan dengan pahat.


Bagian-bagian dan fungsi mesin sekrap
Ø Bagian utama
1.    Base
Adalah bagian dasar yang menopang mesin secara keseluruhan.
2.    Frame
Merupakan bagian vertikal mesin yang berisi mekanisme penggerak dan pengatur kecepatan gerak ram. Untuk mengatur kecepatan harus dilakukan saat mesin berhenti.
3.    Ram
Bagian mesin yang yang membawa pahat dan bergerak horizontal bolak-balik pada proses pemakanan.
4.    Tool Post
Merupakan bagian mesin yang digunakan untuk memegang pahat.
5.    Table
Digunakan sebagai tempat peletakan benda kerja, biasanya terdapat ragum diatasnya.
6.    Vise (ragum)
Digunakan untuk menjepit benda kerja.
7.    Motor listrik
Berfungsi sebagai sumber daya utama utama untuk menggerakkan mesin.
8.    Ramp clamp
Mempunyai fungsi untuk mengunci kedudukan ram terhadap link dan lever.

Ø    Kontrol utama

Gambar 3.2 Kontrol Utama Mesin Sekrap
Keterangan :
A.  Toolhead Slide Control
Digunakan untuk mengatur kedalaman pemakanan.
B.  Ram Positioning Control