Pemuda adalah golongan yang paling menentukan kemana masa depan bangsa akan dibawa, karena pemuda lah yang nantinya akan memegang tampuk kepemimpinan dan akan menggantikan mereka yang kini duduk di kursi pemerintahan. Masa muda adalah masa yang paling produktif dibanding masa kanak-kanak dan masa tua. Jika masa muda dimanfaatkan dengan baik dan benar akan lahir karya-karya besar dan ide-ide besar yang mampu merubah dunia. Presiden Soekarno pernah mengatakan “berikan aku satu pemuda,maka aku akan mengguncang dunia” itu menunjukkan potensi besar yang dimiliki pemuda. Tidak hanya kuat dan energik dari segi fisik saja tapi juga mental dan cara berfikirnya yang kritis menjadi potensi terbesar pemuda. Jika kombinasi potensi tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik dan benar pasti akan membawa manfaat yang besar.
Banyak peristiwa-peristiwa hebat yang terjadi di tangan para pemuda. Kemerdekaan Indonesia pun diraih tak lepas dari kerja keras para pemuda untuk memerdekakan negara tercinta Indonesia. Sukarni, Wikana dan Chaerul saleh adalah contoh golongan pemuda yang ikut memprakarsai dibacakannya proklamasi kemerdekaan negara Indonesia yang bisa kita nikmati sampai saat ini. Di usianya yang masih belia Ali bin Abi Thalib menjadi pemuda pertama yang rela mengorbankan jiwa raganya untuk Islam, dia selalu tampil di di depan untuk membela Nabi Muhammad SAW dari orang-orang kafir. Bahkan Usamah bin Zaid diangkat oleh Nabi SAW sebagai komandan untuk memimpin pasukan kaum muslimin menyerbu wilayah Syam (saat itu merupakan wilayah Romawi) dalam usia 18 tahun.
Sekarang pertanyaannya bagaimana dengan pemuda-pemuda Indonesia sekarang? Apa kabar mereka? Masihkah sama seperti golongan sebelumnya? Jika tidak sama lebih baik atau lebih buruk kah? Kita semua pasti sudah tahu apa jawabannya. Pemuda sekarang telah terasuki jiwa-jiwa hedon dan hura-hura yang hanya mementingkan kesenangan belaka. Lebih betah berjam-jam memandangi layar PS atau sibuk dengan facebook dari pada harus membaca buku dan memikirkan tanggung jawab sebagai agent of change. Ketika disuruh menyebutkan sila-sila pancasila banyak dari pemuda sekarang yang tidak hafal. Selain itu Pemuda sekarang identik dengan kekerasan,tawuran dan demonstrasi. Berbeda pendapat sedikit saja sudah bisa menyulut tindakan-tindakan yang tidak semestinya dilakukan. Tawuran antar sekolah,tawuran antar pendukung tim sepak bola dan tawuran antar kampung sudah sering kita dengar, kalau sudah begini bagaimana mau membawa dan membangun negeri ke arah yang lebih baik??
Ayolah kawan, sebagai pemuda kita punya tanggung jawab besar kepada diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara kita tercinta Indonesia. Mereka menanti karya-karya hebat kita untuk merubah dunia. Ingatlah, masa muda tidak akan terulang dua kali dalam sejarah kehidupan kita di dunia ini, apakah begitu saja kita melawatkan masa-masa yang luar biasa ini tanpa mengisinya dengan hal-hal positif. Rasul SAW telah bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu ‘anhu-, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi).Untuk mewujudkan itu semua kita hanya perlu menjadi diri sendiri tanpa harus susah payah belajar menjadi orang lain. Mari kita gali habis potensi yang ada dalam diri kita masing-masing sebelum semua terlambat dan sebelum masa-masa yang luar biasa ini hilang. Nn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar